KABARBUEN.com, BANDING – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan seluruh infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Provinsi Jawa Barat telah dalam posisi siap untuk melayani kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang digunakan masyarakat selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Kepastian tersebut ia sampaikan saat melakukan rangkaian inspeksi SPKLU Trans Jawa dan meninjau langsung One Stop EV Charging Station di Surapati, Bandung, pada Rabu (25/12). Sebelumnya, Darmawn juga menginspeksi SPKLU Rest Area KM 43 A, ruas tol Jakarta-Merak, Banten.
Darmawan menyampaikan bahwa, PLN telah menyiagakan 312 unit SPKLU yang tersebar di 214 titik di 26 kota/kabupaten di Jawa Barat. Untuk menjamin kelancaran pengisian daya, PLN juga menyiapkan 474 personel yang bertugas secara bergantian selama 24 jam di setiap lokasi charging station.
”Khusus di Jawa Barat, kami sudah menambah SPKLU menjadi 312 unit dan di setiap kabupaten/kota sudah ada SPKLU. Bahkan di daerah pantai selatan, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi semuanya sudah tersedia SPKLU,” ujar Darmawan.
Selanjutnya, tepatnya di Kota Bandung, Jawa Barat, PLN juga telah menyediakan One Stop EV Charging Station. Fasilitas itu dapat dijumpai masyarakat di Jalan Surapati No 36 Kota Bandung. Dalam fasilitas tersebut PLN menyediakan dua unit SPKLU ultra fast charging, tiga unit SPKLU medium charging, dan satu unit SPKLU kendaraan listrik roda dua.
”SPKLU Surapati Bandung selain letaknya sangat strategis, ada kedai kopinya. Di belakangnya ada lahan parkir yang luas, lengkap dengan SPKLU baik itu untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat,” tutur Darmawan.
Ia menambahkan, secara holistik prediksi pemudik EV yang melintas di sepanjang ruas Tol Trans Jawa dan Sumatra akan melonjak 2,5 hingga tiga kali lipat dibanding periode tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, kapasitas SPKLU PLN yang berada di sepanjang ruas tol telah ditingkatkan delapan kali lipat dibandingkan tahun lalu, atau 64 unit menjadi 500 unit.
”Sampai tadi malam, jumlah transaksi selama momen Nataru dibanding tahun lalu meningkat 4,5 kali lipat. Jadi, kami melihat ada lonjakan jumlah transaksi pengisian di SPKLU meningkat sangat drastis. Nah, untuk itu kami di sini memastikan semua sistem public charging SPKLU bisa berjalan dengan baik,” lanjut Darmawan.
Tak hanya di sepanjang ruas tol, PLN juga telah meningkatkan jumlah SPKLU secara nasional, dari sekitar 1.000 unit tahun lalu menjadi lebih dari 3.069 unit yang tersebar di 2.096 titik di seluruh Indonesia. Untuk mendukung operasional tersebut, pada momen Nataru kali ini akan ada 6.000 personel siaga selama 24 jam nonstop di seluruh lokasi SPKLU.
”Kami juga mengerahkan 6.000 petugas kami untuk mengawal agar pelayanan charging untuk kendaraan listrik bisa berjalan dengan lancar dan nyaman,” ungkap Darmawan. Selain itu, untuk memanjakan pengguna kendaraan listrik, PLN juga menyediakan fitur trip planner melalui aplikasi PLN Mobile. Fitur tersebut memudahkan pengguna mobil listrik merencanakan perjalanan, informasi lokasi SPKLU, jarak tempuh, dan kebutuhan pengisian daya.
“Kami juga sudah mempersiapkan di PLN Mobile aplikasi kami, yaitu trip planner. Jadi, untuk saudara-saudara kita yang mudik menggunakan kendaraan listrik dipersilakan menggunakan trip planner. Sejak awal sampai destinasi akhir pengendara akan dimudahkan untuk mengetahui lokasi-lokasi SPKLU, sehingga bisa merencanakan di mana melakukan charging,” ujar Darmawan.
Bukan hanya itu, lanjut Darmawan, pihaknya juga menyediakan hotline khusus untuk membantu para pengguna kendaraan listrik saat melakukan perjalanan mudik atau libur Nataru. Ia berharap dengan ketersediaan SPKLU yang cukup dan upaya yang dilakukan PLN dapat semakin memudahkan seluruh pengguna kendaraan listrik.
“Kami berharap juga bagi yang mudik, liburan Natal dan Tahun Baru bisa sampai tujuan dengan selamat. Terutama yang menggunakan kendaraan listrik, kalau ada gangguan, kami siap membantu. Kami sediakan call center yang siaga 24 jam, nomornya adalah 087771112123,” kata Darmawan.(*)
Editor: George Purba